Sunday, 25 January 2015

Rotan

Rindu libasan rotan
Diwaktu pagi perhimpunan harian
Bagaikan simulasi hari kebangkitan
Hukuman atas kejahatan dan kenakalan

Dan ia berakhir sekadar disitu
Kita mulakan dengan hari baru
Kembalikan damai ke dalam kalbu
Menginsafi salah yang lalu

Sebenarnya yang tua juga ramai sekali mahu dirotan
Atas kebejatan yang dilakukan
Supaya dapat dikembalikan rasa aman
Merasa diampunkan
Tapi siapa berani berperanan?
Jadi lah batasan keinsanan sakin sirna dilupakan

Kita bukan suka untuk merotan
Hanya sebagai sarana akhir pilihan
Dalam menerapkan pendidikan keinsanan
Mengajar bahawa tiap baik buruk tindakan
Ada balasan, ada hukuman
Ada batasan

Maka rotanlah selagi ada kesempatan.

Jika mesti aral melintang,
Rotankan saja sekali si sang penghalang.

Adnan Yang Terkehadapan

Adnan ; dipasangnya lampu tinggi dalam perjalanan
Nak dilihat jauh apa dihadapan
Kalau kalau ada gangguan
Kalau kalau ada ancaman
Bolehlah segera gerak cekatan
ambil tindakan dalam pemanduan

Terdengar bunyi perlanggaran..
Aduh sungguh kasihan
Adnan berlanggar pembahagi jalan
Sudah dipandang apa didepan
Cuma sedikit terlalu kehadapan

Hujan

Hujan
Yang jatuh ke hutan
Kan menyuburi pepohonan
Mengairi sungai

Hujan
yang jatuh ke dataran kontang
Basah yang sementara
Nikmat nan semu

Saturday, 17 January 2015

Metafora Melayu

Indah Metafora Melayu nan tercipta
Lahir luhur dari akal budi sejahtera
Mengakar kuat sedalam fikirnya
Merimbun sejauh legar angkasa

Ilmu, amali dan alami disinergi
Sedapat padat, sedapat tepat
Jadi frasa nan indah serta murni
Terjitu jadi satu nan tersurat dan tersirat

Metafora nan Indah
Nikmatnya hanya pada yang mengerti
Yakni yang pernah sama mengalami
Yang selalu merenung di masa tenteram
Menafsirkan gerak laku alam
Dan diabadikan yang didapatnya dari ilham
Jadi metafora nan berlapis faham
terlalu mendalam

18 January 2015
Kapar, Klang.

Ombak Tak Pernah Serik

Ombak tak pernah serik
menghentam tambak
Meski kan carik
Bak perca kain
Meski harus retak
Bak kaca rapuh

Ombak kan lagi berundur
Bukan untuk selamanya mundur
Tapi buat kumpul ketumbukan
Untuk sekali lagi menghentak lebih kuat.